Di
daerah tempat saya tinggal, mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian berdagang.
Mulai dari pedagang sayuran, pedagang sembako, pedagang bakso, pedagang
gorengan, sampai dengan pedagang martabak.
Nahh,
pada kesempatan kali ini, saya akan mewawancarai salah satu tetangga saya yang
bermata pencaharian sebagai pedagang martabak manis, sebut saja namanya Bapak
Husni.
Ini adalah salah satu fasilitas Pak Husni untuk mengelola bisnisnya. |
Bapak
Husni adalah salah satu pedagang martabak manis yang bisa di bilang sukses. Beliau
sudah 20 tahun menjalankan bisnis berdagang martabak manis tersebut.. Dengan
kegigihan dan keuletannya, Pak Husni mampu mengembangkan bisnis martabaknya
hingga sekarang. Pak Husni setiap harinya mengeluarkan dana sekitar Rp 200.000 sampai
dengan Rp 250.000 untuk sekali belanja bahan-bahan keperluan dagangnya. Pak
Husni yang selain didampingi oleh seorang istri kini beliau juga mempunyai 2
orang karyawan yang membantu memasarkan martabaknya.
Dalam
usahanya Pak Husni tidak memfokuskan pada martabak manis saja, beliau juga
menjual martabak telur dan kue pukis yang juga masih menjadi salah satu makanan
favorit para pelanggannya.
Pak
Husni mulai berangkat berdagang sekitar pukul 15.00 WIB dan selesainya tidak
tentu, tergantung tingkat kelarisannya. Menurut Pak Husni, kelarisan dagangannya
itu tergantung dengan keadaan cuaca. Apabila cuaca mendung terlebih ujan,
biasanya pelanggan martabak Pak Husni lebih memilih untuk tidak membeli
martabaknya, dan kadang masih ada sisa martabak yang tidak sampai terjual.
Sebaliknya, apabila musim cerah, para pelanggan Pak Husni akan berdatangan
untuk memesan martabaknya yang super lezat itu. Sampai terkadang dagangan Pak
Husni habis sebelum waktu menjelang tengah malam. Dalam waktu semalam berdagang,
Pak Husni bisa mengantongi kocek hasil berdagangnya sebesar Rp 700.000 sampai
Rp 900.000.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar